Selasa, 22 Ogos 2017

Kesesatan Maulidurrasul

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Pertanyaan. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Sebagian masyayikh ada yang mengadakan perayaan-perayaan yang saya tidak tahu dasarnya dalam syari'at, seperti perayaan maulid (hari kelahiran) Nabi صلی الله عليه وسلم, malam isra' mi'raj dan hijrah nabawiyah (tahun baru Islam). Kami mohon perkenan Syaikh untuk menjelaskan kepada kami apa yang ditunjukkan oleh syari'at dalam masalah ini sehingga kami bisa mengetahuinya dengan jelas.

Jawaban Tidak diragukan lagi bahwa Allah telah menyempurnakan untuk umat ini agamanya dan menyempurnakan nikmatNya, sebagaimana firmanNya,  "Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu. [Al-Ma'idah : 3]  Allah سبحانه و تعالى mewafatkan NabiNya صلی الله عليه وسلم setelah beliau menyampaikan semuanya dengan jelas dan Allah telah menyempurnakan hukum-hukum agama ini, maka tidak ada seorang pun yang boleh mengada-adakan sesuatu yang baru yang tidak disyari'atkan Allah dalam agamaNya, sebagaimana disabdakan Nabi,  "Artinya : Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak."'[1] [Hadits ini disepakati keshahihannya, dari hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha] .

Imam Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan pula, dari Aisyah, bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda,  "Artinya : Barangsiapa yang melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan maka ia tertolak."[2] Makna maka ia tertolak di sini adalah ditolak, tidak boleh dilakukan, karena hal itu merupakan penambahan dalam agama yang tidak diizinkan Allah. Allah سبحانه و تعالى telah mengingkari orang yang melakukannya, sebagaimana firmanNya dalam surat Asy-Syura.  "Artinya : Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari' atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah" [Asy-Syura :21]

Disebutkan pula  dalam Shahih Muslim, dari Jabir Radhiyallahu ‘anha, bahwa dalam salah satu khutbah Jum'at beliau mengatakan.  "Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik tuntunan adalah tuntunan Muhammad صلی الله عليه وسلم, seburuk-buruk perkara adalah hal-hal baru yang diada-adakan dan setiap hal baru adalah sesat."[3].

Dan masih banyak lagi hadits-hadits dan atas-atsar yang mengingkari perbuatan bid'ah dan memperingatkannya. Pada kesempatan ini tidak cukup untuk menyebutkan semuanya.  Perayaan-perayaan yang disebutkan dalam pertanyaan tadi tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم, padahal beliau adalah manusia yang paling loyal dan paling mengetahui tentang syari'at Allah serta paling antusias untuk menunjuki dan membimbing umat ini kepada hal-hal yang bermanfaat bagi mereka dan mendatangkan keridhaan Rabbnya, dan tidak pernah juga dilakukan oleh para sahabat رضي الله عنهم padahal mereka adalah golongan manusia terbaik dan paling mengetahui setelah para nabi serta paling antusias untuk melakukan setiap kebaikan. Juga tidak pernah dilakukan oleh para imamul huda pada abad-abad pertama yang diutamakan.

Semua itu dilakukan oleh sebagian muta'akhirin, sebagian mereka berpatokan pada ijtihad dan menganggap baik tapi tanpa hujjah, dan mayoritas mereka hanya meniru pada pendahulunya dalam melaksanakan perayaan-perayaan tersebut. Yang wajib atas semua kaum muslimin adalah menempuh jalan yang pernah ditempuh oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan para sahabatnya رضي الله عنهم serta mewaspadai setiap hal baru dalam agama Allah yang diada-adakan oleh manusia setelah mereka. Inilah jalan yang lurus dan manhaj yang benar, sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى.  "Artinya : Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa." [Al-An'am : 153]

Disebutkan dalam hadits shahih, dari Abdullah bin Mas'ud رضي الله عنه, bahwa ia berkata.  "Pada suatu hari, Rasulullah صلی الله عليه وسلم membuatkan suatu garis pada kami, lalu beliau mengatakan, 'Ini jalan Allah.' Kemudian beliau membuat lagi garis-garis lain disebelah kanan dan kirinya, lalu mengatakan, ”Jalan-jalan ini, di atas setiap jalan ini ada setan yang mengajak kepadanya” [4]  Kemudian beliau membacakan ayat ini, "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya."  [Al-An'am : 153]. Dan firman Allah سبحانه و تعالى  “Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya" [Al-Hasyr : 7]

Dari dali-dalil yang kami sebutkan tadi, jelaslah bagi kita, bahwa perayaan perayaan tersebut semuanya bid'ah, kaum muslimin wajib meninggalkannya dan mewaspadainya. Dan yang disyari'atkan bagi kaum muslimin adalah berusaha memahami agamanya, mempelajari peri kehidupan Nabi dan melaksanakannya di semua masa, tidak hanya pada hari kelahirannya saja. Apa yang telah ditetapkan Allah sudah cukup, tidak perlu ada penambahan hal-hal yang baru.

  Mengenai peringatan isra’ mi'raj, yang benar menurut para ahli ilmu bahwa hal itu tidak diketahui. Adapun riwayat yang menyatakannya semuanya merupakan hadits hadits lemah yang tidak benar berasal dari Nabi صلی الله عليه وسلم. Orang yang mengatakan bahwa isra' mi'raj itu pada malam 27 Rajab, ia keliru, karena tidak ada hujjah syari'iyah yang menguatkannya. Kalaupun misalnya tanggal itu diketahui, tapi merayakannya (memperingatinya) merupakan perbuatan bid'ah, karena merupakan tambahan dalam agama yang tidak diizinkan Allah. Seandainya itu disyari'atkan, tentu Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan para sahabatnya رضي الله عنهم sudah lebih dulu melaksanakannya dan lebih antusias daripada orang-orang setelah mereka.

  Demikian juga peringatan hijrah (tahun baru), seandainya perayaannya disyari'atkan, tentu Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan para sahabatnya sudah lebih dulu melaksanakan, dan seandainya mereka melaksanakan, tentu beritanya sampai pula kepada kita. Tapi karena tidak ada berita tersebut, berarti perayaan itu perbuatan bid'ah.  Semoga Allah سبحانه و تعالى memperbaiki kondisi kaum muslimin, menganugerahi mereka pemahaman dalam agama serta melindungi kami, anda sekalian dan mereka dari semua bid'ah dan semua perkara yang diada-adakan.

  Semoga semuanya dibimbing untuk meniti jalanNya yang lurus. Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya serta yang mengikuti jejak langkah mereka dengan kebaikan hingga hari berbangkit.

  [At-Tahdzir Minal Bida’, hal. 46 - 49, Syaikh Ibnu Baz]  [Disalin dari kitab Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al Masa’il Al-Ashriyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisiy, Penerjemah Musthofa Aini, Penerbit Darul Haq]

  Foote Note [1]. HR. Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah (1718). [2]. Al-Bukhari menganggapnya mu'allaq dalam Al-Buyu' dan Al-I'tisham. Imam Muslim menyambungnya dalam Al-Aqdhiyah (18-1718). [3]. HR. Muslim dalam Al-Jumu’ah (867). [4]. Ahmad (4131. Ad-Darimi dalam Al-Muqadimah (202).
Kategori: Ahkam Sumber: http://www.almanhaj.or.id Tanggal: Kamis, 18 Maret 2004 21:32:23 WIB

Ahad, 20 Ogos 2017

Kesesatan Tasawuf dan Sufi

Syaikh Dr. Sholeh bin Fauzan al Fauzan

Kata tasawuf dan sufi tidak dikenal pada awal Islam. Ia terkenal (ada) setelah itu atau masuk ke dalam IIslam dari umat-umat yang hidup di belakang hari.

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan dalam Majmu' Fatawa-nya :"Adapun kata sufi tidak dikenal di 3 masa yang utama ) shahabat, tabi'in, tabi'it tabi'in) dan hanya dikenal setelah masa itu. Hal ini banyak dinukil oleh para imam , seperti imam Ahmad bin Hambal , Abu Sulaiman Ad-darani dll. Diriwayatkan bahwa Sufyan Ats-Tsuari berbicara tentang masalah ini (sufi) , tapi sebagian mereka mengatakan riwayat tsb dari Al Hasan Al Bashri.  Dan Sufi itu tidak ada dalam Islam. Ada yang mengatakan bahwa asalnya adalah dari kata Shuuf (bulu domba) dan inilah yang terkenal di kalangan banyak orang. Dan sufi yang pertama muncul adalah dinegeri Basrah.

Orang yang pertama kali mengadakan gerakan sufi ini adalah sebagian dari sahabat Abdul Wahid bin Zaid , ia adlah seorang sahabat Al Hasan Al Basri. Ia (Abdul Wahid) populer di Basrah dengan sifatnya yang keterlaluan dalam zuhud , ibadah , rasa takut dll. Tidak ada penduduk kota itu yang spt dia.  Abu Syaikh telah meriwayatkan dengan sanad-sanadnya dari Muhammad bin Sirin bahwa telah sampai berita kepadanya tentang sebagian kaum yang lebih mengutamakan pakaian dari bulu domba. Ia berkata :" Sesungguhnya ada suatu kaum yang lebih mengutamakan memakai pakaian bulu domba.

Mereka mengatakan ingin meniru pakaian Isa bin Maryam, sedangkan bimbingan dari nabi kita lebih kita cintai. Nabi juga memakai pakaian dari katun dll , atau komentar yang senada dengan itu.  Kemudian beliau (Ibn Taimiyah) melanjutkan :" Mereka menisbatkan kepada pakaian yang dhahir, yaitu pakaian dari bulu domba, maka mereka disebut shuffi.... Akhirnya beliau (ibn Taimiyah) berkata :" Maka inilah asal tasawwuf, kemudian berkembang menjadi beraneka ragam dan bercabang-cabang” [Majmu Fatawa : XI: 5-7 , 16, 17]  Disini diterangkan bahwa tasawuf tumbuh dinegeri-negeri Islam melalui para ahli ibadah dari Basrah sbg hasil dari sikap keterlaluan mereka dalam zuhud dan ibadah. kemudian hal itu terus berkembang melalui kitab-kitab orang belakangan dan ditanamkan dinegeri-negeri kaum muslimin melalui ideologi-ideologi lain seperti Hindu, Budah dan kepasturan Nashrani.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Muhammad bin Sirrin yang berkata :"Sesungguhnya ada suatu kaum yang lebih mengutamakan memakai pakaian bulu domba. Mereka mengatakan ingin meniru pakaian Isa bin Maryam, sedangkan bimbingan dari nabi kita lebih kita cinta." Jelaslah bahwa tassawuf memiliki ikatan dengan agama Nashrani !!!

Dr. Shobir Tho'imah memberi komentar dalam kitab As Shufiyah Mu'taqadan wa maslakan :"Jelas bahwa tasawuf memiliki pengaruh dari kehidupan para pendeta Nashrani , mereka suka memakai pakaian dari bulu domba dan berdiam di biara-biara. dan ini banyak sekali . Islam memutuskan kebiasaan ini ketika ia membebaskan negeri dngan tauhid. Islam memberikan bekas dengan jelas thd kehidupan peribadatan orang-orang dahulu [hal 17]

Syaikh Ihsan Ilahi Dhahir rahimahullah berkata dalam bukunya At Tashawwuf al Mansya' wal Mashadir :" Ketika kita memperhatikan dengan telitiI tentang ajaran sufi yang pertama dan terakhir (belakangan) serta pendapat-pendapat yang dinukil dan diakui oleh mereka di dalam kitab-kitab sufi baik yang lama maupun yang baru, maka kita akan melihat dengan jelas perbedaan yang jauh antara Sufi dengan al Qur'an dan As Sunnah. Begitu juga kita tidak melihat adanya bibit-bibit sufi di dalam perjalanan hidup Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan para shahabat beliau , yang mereka adalah (sebaik-baik) pilihan Allah dari kalangan mahlukNya (setelah para Nabi dan Rasul ,ed) , tetapi kita bisa melihat bahwa sufi diambil dari percikan kependetaan Nasharani , Brahmana (Hindu) dan Yahudi serta kezuhudan agama Budha.[ hal 27]

Syaikh Abdurrahman al Wakil rahimahullah berkata di dalam kitabnya Mashra'ut tashawwuf :"Sesungguhnya tasawwuf itu adalah tipuan / makar paling rendah / hina dan tercela. Setan telah membuatnya menipu para hamba Allah dan memerangi Allah Azza wa Jalla dan rasulNya. Sesungguhnya tasawuf adalah (sebagai)  topeng kaum Majusi agar ia terlihat sebagai seorang yang Rabbani , bahkan juga topeng semua musuh agama ini (Islam). Bila diteliti ke dalam akan ditemui di dalamnya (ajaran sufi itu) Brahmaisme, Budhisme, Zaratuisme, Platoisme, Yahudisme, Nashranisme, dan Paganisme "[hal 19]  Dalam kesempatan ini kita telah membawakan pendapat-pendapat dari kitab-kitab sekarang tentang asalnya sufi dan juga banyak yang tidak kita sebutkan yang semuanya saling berpendapat seperti ini.

Jelaslah bahwa sufi adalah ajaran (dari) luar yang menyusup ke dalam Islam. Hal ini tampak dari kebisaan-kebiasaan yang dinisbatkan kepadanya (tashawwuf). Sufi adalah suatu ajaran yang aneh (asing) di dalam Islam dan jauh dari petunjuk Allah Azza wa Jalla.  Yang dimaksud dengan kalangan sufi yang belakangan adalah mereka yang sudah banyak berisi kebohongan. adapun yang terdahulu (dinisbatkan) , mereka masih netral seperti Al Fudhail bin Iyadh , Al Junaid , Ibrahim bin Adham dll.
[Disalin dari kitab: Haqiqatuth Tashawwuf wa Mauqifush Shufiyyah min Ushulil Ibadah wad Diin, Edisi Indonesia : Hakikat Tasawwuf, Penulis : Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan, Alih Bahasa, Muhammad 'Ali Ismah, Penerbit : Pustaka As-Salaf , Gumpang RT 02/03 N0. 559 Kertasura Solo 57169 Cetakan I : Rabi'ul Tsani 1419 H / Agustus 1998M]
Kategori: Firaq Sumber: http://www.almanhaj.or.id Tanggal: Rabu, 15 September 2004 18:53:12 WIB

Sabtu, 19 Ogos 2017

Kesesatan Akidah Sifat 20-Tareqat Sufi

SAMBUNGAN PERBINCANGAN AKIDAH PARA NABI DAN PARA RASUL ALLAH.

Asalamualaikom sahabat, sambungan anutan, amalan dan penyebaran kesyirikkan olh kumpulan muktazila bersama dgn akidah sifat 20 mereka. Fasal ke 3 dari 6 amalan syirik mereka dan disebar luaskan kpd Umat Islam sedunia dan mendapat sambutan amat menggalakkan dari para ulama kalaf dan kalam sehingga menyebabkan berlaku banyak kemungkaran dan kesyirikkan yg diamalkan olh org awam dan ulama kalaf dan kalam itu sendiri.

3. Anutan dan amalan tareqat/sufi dan tasawuf.

Firman Allah Tabaraqawataallah:
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Artinya : Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa." [Al-An'aam:

 Nabi صلی الله عليه وسلم juga telah menjelaskan hal tersebut dengan penjelasan yang JELAS, di mana beliau pernah menggaris satu garis lurus, lalu membuat garis-garis bengkok dari sebelah kanan dan kirinya, kemudian beliau bersabda mengenai garis yang lurus tersebut, "Ini adalah jalan Allah", dan bersabda mengenai garis-baris bengkok, "Dan ini adalah jalan-jalan, pada setiap jalan tersebut ada syaitan yang mengajak manusia kepadanya."

Oleh krn pemikiran pengasas dan pengikut muktazila lbh contong mngikut lojik akal dan pengaruh falsafah yunani maka ayat Allah dan sabda nabi seperti di atas tdk mndatangkan sebarang kesan kpd mereka bahkan menyebabkan mereka bertambah sesat sesesat-sesatnya!.

Tasawuf adalah sebagaimana memancing perlukan umpan utk menangkap mangsa, jadi itulah sebenarnya yg berlaku kpd para penganutnya, tasawuf adalah umpan dan telah banyak mangsa-mangsa besar (ulama kalaf dan kalam) trperangkap dan terus brtambah dgn banyaknya sehingga sekarang, jika Ibnu Sina yg trperangkap dgn agama sufi saya tdk begitu trkilan krn dia org syiah tapi jika org seperti Imam Al Ghazali dan lain-lain ulama yg seumpama Imam Al Ghazali alangkah malangnya nasib mereka krn mereka tdk bermaksud mnsyirikkan Allah Yang Maha Suci dari segala kesyirikkan tapi mereka trtipu dgn prangkap tasawuf yg lbh menitik beratkan akhlak dan mmbelakangkan akidah islam SEBENAR.

Saya yakin sufi adalah dari istilah yunani iaitu theosofi yg brkaitan falsafah mereka mengenai ketuhanan (menurut lojik akal), saya juga yakin kesemua yg menganut akidah sifat 20 juga mnganut akidah kesufian krn pengasas dan pengikut muktazila akal mereka dipengaruhi olh falsafah yunani dan kesufian jadi sdh tentu mereka masukkan pengaruh ini dlm usaha mereka mngedarkan akidah sifat 20, olh krn itulah banyak brlaku prbuatan syirik dlm masyarakat islam sedunia trmasuk penyembahan kubur para sheikh sufi yg dianggap mereka sebagai satu ibadah utk menunjukkan kesetiaan dan kash sayang kpd bekas ketua sufi mereka yg telah mati sdgkan pada sisi KEBENARAN (di sisi Allah Yang Maha Suci) perbuatan dan amalan mereka mnjadikan kubur sebagai tempat mndapat berkat dan beribadah adalah perbuatan org kafir.

Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanadnya dari Yunus bin Abdil A’la, dia berkata: Aku mendengar Imam Asy-Syafii berkata: “Kalau seorang menganut ajaran tasawuf (tashawwuf) pada awal siang hari, tidak datang waktu zhuhur kepadanya melainkan engkau mendapatkan dia menjadi dungu.” (Manaqib Imam As-Syafii 2/207, karya Imam Al-Baihaqi).

Apa yg diperkatakan olh Imam Syafie itu benar tdk meleset sama sekali buktinya selepas menganut akidah sifat 20 mereka juga menganut akidah yahudi, nasrani, majusi bahkan akidah ateis (sila rujuk artikal lampiran), penganut agama sufi bkn saja jahil atau dungu bahkan mereka kuat berbohong seperti dakwaan mereka bertemu Nabi dlm keadaan jaga, nabi keluarkan tangannya utk bersalam dgn sheikh mereka dan bermacam lagi dakwaan kurafat dan tahayul atau karut marut yg mereka sebarkan kpd ahli kumpulan sufi mereka dan org awam.

Barangsiapa yang merasa cukup dengan aliran sufi, maka ia lepas dari manhaj Ahlus Sunnah wa Jamaah, jika berkeyakinan bahwa syaikh sufi dapat memberikan berkah, atau dapat memberikan manfa'at dan madharat, menyembuhkan orang sakit, memberikan rezeki, menolak bahaya, atau berkeyakinan bahwa wajib menta'ati setiap yang dikatakan gurunya/syaikh, walaupun bertentangan dengan Al-Kitab dan As-Sunnah.  Barangsiapa berkeyakinan dengan semuanya itu, maka dia telah berbuat syirik terhadap Allah dengan kesyirikan yang besar, dia keluar dari Islam, dilarang berloyalitas padanya dan menikah dengannya. Allah سبحانه و تعالى berfirman.  "Artinya : Dan janganlah kalian nikahi wanita-wanita musyrikah sebelum mereka beriman, .......... Dan janganlah kalian menikahkan (anak perempuan) dengan laki-laki musyrik sebelum mereka beriman ........". [Al-Baqarah : 221]
(Dipetik dari soal jawab dgn Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiyah Wal Ifta)

Amalan-amalan yg mmbuktikan kebodohan dan kesyirikkan sufi seperti:
1. Menari berpusing (lagak wanita)
2. Berzikir Allah hu dan kemudian hanya HU saja (dlm zikir beramai-ramai utk naik maqam 7), dgn lagak seperti org gila.
3. Mncium kaki sheikh sufi olh pengikutnya.
4. Mncederakan diri (seperti amalan hindu).
5. Meminta prtolongan org mati (sheikh sufi mereka).


Firman Allah Subhanahuatallah:

إِن تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui"(Al Fathir:14)

Untuk mengetahui lbh JELAS lagi akan kesesatan dan kesyirikkan penganut agama sufi sila cari di google atau yahoo taipkan perkataan sufi, sahabat akan jumpa bukti tentang apa yg dibincangkan di sini.

Oleh itu, saya menyeru sahabat agar tdk trperangkap dgn kesyirikkan sufi yg mereka sebarkan melalui kum. tabligh, bak kata pepatah lama "Menyesal dahulu pendapatan, menyesal kemudian tidak berguna" dan "Jangan sudah terantuk baru nak tengadah" atau "Jangan biar nasi sudah menjadi bubur"

Allah saja Yang Maha Mengetahui, bersambung insya Allah, semuga brmanfaat utk sahabat seluruhnya, dan berikut artikal mengenai kesesatan tareqat, sufi dan tasawuf, wasalamualaikom.

Fatwa Ulama Mengenai Sufi


Kesesatan Akidah Sifat 20

Asalamualaikom sahabat, sambungan perbincangan persoalan akidah para nabi dan para rasul Allah.

Mungkinkah sahabat ada pengetahuan dan bukti yg JELAS bahawa ada antara para nabi dan para rasul Allah beriman kpd akidah sifat 20 atau akidah hakimiyah, jika ada sila kemukakan di sini beserta dgn buktinya agar dengan ini akidah sifat 20 ini dapat diketahui bahawa ianyanya memang sah menurut apa yang Allah dan rasulNya telah tetapkan, kpd sahabat yg ingat-ingat lupa, semaklah dlm kitab-kitab hadis yg telah di kumpulkan oleh para ulama hadis terkemuka dunia seperti:

1. Sahih Bukhary
2. Sahih Muslim
3. Fatul Bhary
4. Riadhusalehin
5. Al Umm
6. Al Muwata'  
7. Sunan Ibnu Majah
8. Sunan Abu Daud
9. Jami' at-Tirmiz
10.Sunan al-Sughra

Carilah dalam kitab-kitab hadis tersebut sampai jumpa tentang adanya diantara para nabi dari Nabi Noh Alaihisallam hingga Nabi Muhammad Salallahualaiwasallam beriman kpd akidah sifat 20, jika terjumpa dan sebarkannya dapat pahala jika berusaha mencari sampai jumpa lebih besar pahalanya krn sahabat telah dpt menyumbang kpd agama Allah yg suci ini, suci daripada akidah kotor ahli kitab, syiah, nasrani, musyrikin dan ateast!.

Jika tidak ada dan tdk berjumpa tentang bukti adanya para nabi dan para rasul beriman dengan akidah ini maka terbuktilah dgn JELAS lagi bersuluh bahawa akidah sifat 20 bknlah akidah islam tetapi akidah yg jelas sesatnya, krn seluruh Umat Islam WAJIB menjadikan AL QURAN dan HADIS-HADIS sahih sebagai SUMBER UTAMA ILMU AKIDAH bukan menjadikan kumpulan seperti muktazila sebagai ilmu akidah krn JELAS bertentangan dgn sabda nabi Salallahualaiwasallam,

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Sumber: https://muslim.or.id/6966-kaedah-penting-dalam-memahami-al-quran-dan-hadits.html

Sahabat harus faham, berpegang teguh dgn al QURAN dan hadis lbh2 lagi mengenai persoalan akidah adalah kewajipan semua Umat Islam bukan setakat pembeza penganut agama islam dgn penganut agama ahli kitab, syiah dan musyrikin tetapi yg lebih PENTING penyelamat dari terperangkap dlm kesyirikian (syirik besar) yg menyebabkan kekal dlm neraka, auzubillah!.

Oleh itu tinggalkanlah akidah sifat 20 atau akidah hakimiyah jika sahabat sedang beriman kpd salah satu akidah tersebut, kembalilah kpd akidah yg telah di imani oleh manusia pertama (Adam Alaihisallam) semuga dgn berimannya kita kpd akidah yg benar lagi suci dari campur aduk akidah org kafir mudah-mudahan Allah senantiasa memelihara kita dari terperangkap dlm perkara syirik besar samaada dari segi iktikad, percakapan dan perbuatan, amin. semuga bermanfaat utk sahabat seluruhnya, wasalamuallaikom.

Jumaat, 18 Ogos 2017

SiApA SaYa SiRi 3

.

Asalamualaikom sahabat, kali ini saya ingin sambung mengenai biodata saya yg ketiga (3) utk mengisi perbincangan mengenai akidah para nabi dan para rasul Allah. Tujuan saya adalah agar sahabat maklum knp saya begitu menitik beratkan tentang ilmu akidah yg bersesuaian dgn perintah ALLAH Azawajalla dan perintah nabi Salallahualaiwasallam semenjak akhir-akhir ini.

Saya lakukan ini (menumpukan kpd ilmu akidah) adalah krn saya amat insaf bahawa hanya dgn akidah yg bersih sebersih-bersihnya dari campur aduk akidah ahli kitab, syiah dan majusi maka sesaorang itu jika dikehendaki ALLAH masuk neraka dia ada peluang keluar daripadanya selepas mndapat pengampunan ALLAH Yang Maha Pengampun (ertinya dia tetap ahli tauhid krn tdk melakukan syirik besar sebelum mati) walau telah melakukan banyak dosa2 besar semasa hidup di dunia.

Firman Allah Azawajalla
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(An Nisa':48)

Dan kisah yg diceritakan nabi Salallahualaiwasallam (dlm sahih Bukhari): Seorang pelacur yg mmberi anjing minum Allah masukkan dia ke dlm syurga, kisah seorang pemuda yahudi yg mmbunuh 100 org sempat bertaubat dan mati dlm perjalan ke tempat dia hendak mengabdikan dirinya kpd Allah Yang Maha Agong, ALLAH masukkan dia dlm syurga. Krn apa begitu mudah mereka msk syurga?, kerana mereka tdk mnsyirikkan Allah!.

Dan lagi adalah kerana saya dapati tdk ada perbincangan mengenai persoalan akidah ini terutama pendedahan kesesatan akidah sifat 20 atau anutan akidah asyaariah mathuridiyah atau akidah rekaan muktazilla di syarahkan atau diketengahkan secara berkala atau kerap oleh ulama ahli sunah wal jamaah dari samaada dari yufid, rodja, muslim.or.id dll. (dari Indonesia) dan di Malaysia tdk ada juga persoalan ini di syarahkan atau diketengahkan oleh Dr. Abdullah Yassin, Sheikh Hussein Yee, Ust. Fatul Bari, Ust, Rasul Dahri, Ust. Asri Muda dll. (mungkin saya terlepas pndang), namun saya tdk mahu menunggu mereka mendedahkan kesesatan akidah sifat 20 tetapi sebaliknya saya mmbantu mereka mndedahkan kesesatan akidah ini dgn harapan apabila mereka mndedahkan selepas ini sahabat brtambah yakin tentang kesesatan akidah ini dan mengubah anutan sahabat dari akidah sifat 20 kpd akidah yg bersumberkan AL QURAN dan SUNAH.

Disamping itu, saya juga amat bimbang krn ulama kalaf dan kalam bebas bergerak dan menguasai jabatan agama, media massa, masjid dan surau serta tempat2 lain menyebarkan kesesatan mereka (yg benar dicampurkan atau diselitkan dgn yg batil) dlm mengurus urusan agama dan mengajar ilmu agama dgn membawa sekali bersama mereka akidah yg sesat (akidah sifat 20 atau hakimiyah) dan dgn membawa bersama mereka fahaman bidaah hasanah (maksiat dlm ibadah) yg disebarkan luaskan kpd masyarakat melalui jabatan agama, media dan tempat2 yg saya sebutkan di atas.
Firman Allah Azawajalla:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُواْ كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُواْ أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاء أَلا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاء وَلَـكِن لاَّ يَعْلَمُونَ
Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.(Al Baqarah:13)
Sabda Nabi Salallahualaiwasallam:
Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash رضي الله عنه, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan cara mencabutnya begitu saja dari manusia, akan tetapi Allah akan mengambil ilmu dengan cara mencabut (nyawa) para ulama, sehingga ketika Allah tidak meninggalkan seorang ulama pun, manusia akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh yang apabila ditanya mereka akan memberikan fatwa tanpa didasarkan ilmu lalu mereka pun sesat serta menyesatkan(Sahih Muslim)

Dan tentunya saya amat risau bkn saja dgn nasib saya sendiri (jika tdk mncegah seolah-olah saya bersubahat), FIRMAN ALLAH:خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ "Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh."(Al A'Raf:199), nasib mak saya yg agak sukar difahamkan tentang perkara yg bertentangan dgn sunah nabi (krn telah terbiasa dgn bidaah hasanah smenjak berpuloh tahun yg lalu) dan siaran agama di tv. Nasib isteri saya (yg sukar faham apa yg saya ajar), sikapnya sedemikian adalah krn trpengaruh dgn siaran agama di media tv, dgn rakannya dan jiran2. Saya juga amat bmbang nasib anak-anak, cucu, cicit dan seterusnya anak2, cucu, cicit mereka (anak kpd cucu, cicit saya atau keturunan saya yg akan datang, jika saya tdk tegas dan mndedahkan sesatnya akidah sifat 20 atau hakimiyah dari skarang sdh tentu saya akan menanggong akibatnya, auzubillah!. Tetapi walaupun saya tdk akan menanggong dosa mereka saya tetap berazam menyelamatkan mereka dari kejahatan ulama kalaf dan kalam yg berterusan mnyebarkan kesesatan akidah dan ibadah krn saya amat bmbang mereka turut terpengaruh dgn menganut akidah dan ibadah yg salah oleh itu mereka diseksa dlm neraka, saya insaf betapa ngerinya azab neraka Allah!.

Bayangkan sebelum giliran sahabat dibakar (maaf ini contoh saja), sahabat melihat seorang demi seorang dibakar depan sahabat, sdh tentu sahabat ngeri melihatnya, lbh2 lagi memikirkan selepas mereka kena bakar sahabat pula akan turut dibakar hidup-hidup bila sampai kpd giliran sahabat, lebih2 lagi dibakar berulang kali dan tdk mati2 selamanya!, tentulah ngeri kan?. Inilah sebabnya saya tegas dlm persolan akidah dan menntang sekeras-kerasnya akidah sifat 20 dan hakimiyah krn kedua-duanya direka manusia yg sesat lagi menyesatkan dan ada unsur-unsur taqlid BUTA (syirik BESAR!) krn BUKAN BERSUMBERKAN ALQURAN dan HADIS SAHIH.
Harus diingat, sebagaimana saya tdk mahu ahli keluarga saya diseksa, saya juga tdk mahu sahabat diseksa dlm neraka Allah, sebagaimana azam dan tekad saya mahu menyelamatkan mereka (ahli keluarga) begitulah azam saya utk menyelamatkan sahabat dari terus menerus kena tipu dgn ulama kalaf dan kalam sehingga sedar-sedar sdh tdk ada peluang lagi ut bertaubat dan memperbetulkan kesilapan kerana ikut melulu atau percaya tanpa usul periksa kpd ajaran ustaz2, ustazah2, tok2 guru, kyai, da'i2, ulama2, mufti2 dan macam2 lagi nama jawatan atau pangkat yg dipegang dan disandang mereka.

Dan berikut saya kongsikan biodata Imam Abul Hassan Asyaari yg telah bertaubat (atas kehendak Allah) dan keluar dari kumpulan muktazila serta berlepas diri dari akidah sifat 20 yg dirangkanya, alhamdulillah.

Allah hua'lam, bersambung, insya Allah, semuga bermanfaat, wasalamualaikom.




   

Sabtu, 5 Mac 2016

AKIDAH PARA NABI DAN PARA RASUL ALLAH Siri 3

.SAMBUNGAN PERBINCANGAN AKIDAH PARA NABI DAN PARA RASUL ALLAH

Asalamualaikom sahabat, kali ini saya ingin kongsikan mengenai pisang goreng panas, saya suka makan pisang goreng panas-panas klau letak kat saya sepinggan kejap je blh habis, masya Allah!. Tentu sahabat juga suka makn pisang goreng panas kan? Dan saya yakin semua org suka mkn pisang goreng panas tambahan pula disalut dgn keju, lagilah sedap hingga mnjilat jari!, betul tak?. Dicicah pula dgn sambal kicap pedas dan air kopi o kaw, masya Allah enaknya!.
Tapii.. maaf ya, pisang goreng panas-panas ni bkn utk mengisi perut, tapi pisang goreng ni utk mengisi rohani, mengisi rohani tapi sayang pisang goreng panas ini beracun yg boleh mematikan!, apa tu, mcm mana pulak?.
Begini:
Selepas lengkap mereka menyusun 20 sifat rububiyah Allah, maka pengasasnya dan para pengikutnya menyerang Umat Islam sejagat dgn menebarkan akidah sifat 20 beserta dgn anutan mereka seperti mengutamakan lojik akal lbh dari nas-nas al Quran dan sunah, ilmu falsafah (yunani/nasrani), sufi (nasrani), penyembahan kubur (yahudi/nasrani), ilmu kalam, ilmu mantiq, ilmu laduni, tdk beriman dgn kada' dan kadar Allah, beriman bahawa al Quran adalah makhluk. Mereka bkn saja menjaja dan menyakinkan fahaman dan kesyirikkan mereka di kalangan org awam bahkan mereka berjaya mempengaruhi serta menyakinkan para pemimpin dan raja yg beragama islam samaada di Jazirah arab mahupun di luar jazirah.
Salah seorang ulama besar islam yg terkena dgn kejahatan kumpulan muktazila ini adalah Imam Shafie yg dipenjarakan (sila rujuk biodata Imam Shafie) krn enggan mengiktiraf akidah khalifah Iraq yg telah berjaya diracuni fikirannya olh kumpulan muktazila, tetapi amatlah malang krn ramai juga ulama lain tdk mampu menghadapi cabaran getir krn takut kena siksa olh khalifah maka mereka terjerumus dgn kesesatan kumpulan muktazila, maka bertambah mudahlah kesesatan kumpulan muktazila ini disebarkan ke seluruh pelusuk dunia termasuk di Andalusia, akibatnya adalah kejatuhan dan terlepasnya kekuasaan atau penguasaan kerajaan islam di sana dan di mana saja pengaruh kesesatan kumpulan muktazila ini meresap masuk.
Modal utama mereka utk mndapat sokongan masuk ke dlm kesesatan mereka adalah dgn menjual nama-nama ulama besar ini selain menjual nama Imam Abu Hassan Asyaarii, oleh krn itu tdk hairanlah sambutan yg diterima oleh syaitan-syaitan di kalangan manusia (yg menyebarkan akidah sifat 20) mndapat sambutan hangat di mana saja mereka sebarkannya, maka bersuka rialah kafir ahli kitab dan syiah, iblis dan para pembantunya melihat kejayaan demi kejayaan dlm usahanya menyesatkan umat manusia melalui usaha kumpulan muktazila mensyirikkan Allah Yang Maha Suci berlaku secara besar-besaran, AUZUBILLAH HI MIN ZALIQ!.
Kesyirikkan Yang Di amalkan Secara lansung dan Tidak Lansung oleh Pengasasnya, ahlinya, pengikutnya:
1. Pemujaan akal atau lbh cenderong mngikuti lojik akal dari dalil-dalil yg dtg dari al Quran dan sunah seperti ayat ini.
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
(Iaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy (Thaha:5).
Al-Auza'i berkata,
"Kami bersama banyak tabi'in berkata, 'Sesungguhnya Allah Yang Maha Agung sebutanNya (berada) di atas 'Arsy, dan kami beriman pada sifat-sifatNya sebagaimana yang terdapat dalam sunnah Rasulullah'." (HR. Al-Baihaqi dengan sanad shahih)
Bagi pengasas muktazila, muridnya dan penganut akidah sifat 20, mereka enggan menerima atau beriman dgn ayat Allah seperti contoh ayat di atas, dan mereka juga ingkar kpd sabda nabi tentang sifat-sifat Allah seperti hadis di atas krn tdk sesuai dgn lojik akal mereka sebaliknya mereka menetapkan Allah berada di mana-mana (ujudnya Allah tdk bertempat).
Sedangkan bagi Umat Islam yg BENAR IMANNYA, maka dia tdk boleh tdk wajib beriman dgn dalil dari al Quran bahawa Allah Tabaraqah wataallah bersemayam di atas Arsy sesuai dgn kebesaranNya, dan juga wajib beriman dgn apa yg dtg dari hadis nabi mengenai sifat-sifat Allah seperti hadis di atas, barangsiapa yg ingkar maka kafir dan wajib bertaubat nasuha dgn kadar segera!.
Imam Abu Hanifah berkata,
"Barangsiapa mengatakan, 'Aku tidak mengetahui apakah Tuhanku berada di langit atau bumi?' maka dia telah kafir." Sebab Allah berfirman,
"(Iaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas Arsy." (Thaha: 5)
'Arsy Allah berada di atas tujuh langit. Jika seseorang berkata bahawasanya Allah berada di atas 'Arsy, tetapi ia berkata, "Aku tidak tahu apakah 'Arsy itu berada di atas langit atau di bumi?" Maka dia telah kafir. Sebab dia mengingkari bahawa 'Arsy berada di atas langit. Barangsiapa mengingkari bahawa 'Arsy berada di atas langit maka dia telah kafir, kerana sesungguhnya Allah adalah paling tinggi di atas segala sesuatu yang tinggi. Dia dimohon dari tempat yang tertinggi, bukan dari tempat yang paling bawah.
Imam Malik ditanya tentang cara istiwa' (bersemayamnya Allah) di atas 'ArsyNya, ia lalu menjawab,
"lstiwa' itu telah difahami pengertiannya, sedang caranya tidak diketahui, beriman dengannya adalah wajib, dan pertanyaan tentang cara bersemayam adalah bid'ah. Usirlah tukang bid'ah ini.
Imam Syafi'i berkata,
"Sesungguhnya Allah bersemayam di atas 'Arsy langitNya. Ia mendekati makhlukNya sekehendakNya dan Allah turun ke langit dunia dengan sekehendakNya."
Sebenarnya ada tujuh (7) tempat dan di tujuh surah al Quran Allah Azawajalla menegaskan bahawa Dia bersemayam di atas ArasyNya iaitu dlm surah2.
1.Thaha ayat 5
2.Al Furqaan ayat 59
3.Yunus ayat 3
4.Ar Ra'd ayat 2
5.As Sajdah ayat 4
6.Al Hadiid ayat 4
7.Al A'raf ayat 54
Selain dari memuja akal atau lbh mengutamakan lojik akal dari dalil atau nas-nas al Quran dan sunah (syirik besar) kumpulan muktazila juga melakukan atau beri'tikad atau beriman dgn unsur-unsur kesyirikkan yg lain, insya Allah saya sambung di artikal akan datang, allahua'lam, dan seterusnya saya kongsikan mengenai kisah pisang goreng panas yg dijaja oleh syaitan-syaitan di kalangan manusia khususnya oleh kumpulan muktazila, semuga bermanfaat utk sahabat seluruhnya, wasalamualaikom.

Khamis, 21 Januari 2016

Alangkah Indahnya

ALANGKAH INDAHNYA JIKA SELURUH UMAT ISLAM BERSATU BERADA DALAM 1 GOLONGAN

Alangkah indahnya jika seluruh Umat Muhammad menghidupkan sunnah!
Alangkah indahnya jika seluruh Umat Muhammad benci melakukan bidaah!

Alangkah indahnya jika seluruh Umat Islam mengatakan tidak kepada!
TAHAYUL!
KURAFAT!
BIDAAH!
SYIRIK!

Alangkah indahnya semua umat islam mempunyai 1 akidah
Alangkah indahnya jika semua umat islam beribadah sebagaimana diperintah.